Pengetahuanmengenai proses atau metode pembelajaran ; Mengintegrasikan pengetahuan teknologi pada pengetahuan pedagogi dan pengetahuan konten menghasilkan pengetahuan konten pedagogi teknologi dimana teknologi melibatkan cara pedagogis untuk mengajarkan konten. teknologi merupakan cara yang tepat guna mendukung pembelajaran; teknologi
7. Mengapa guru perlu mengaplikasikan teknologi dalam proses pengajaran? Seberapa penting teknologi tersebut dibutuhkan guru? salah satu kunci dengan mengembangkan siswa adalah kemampuan / kemudahan melakukan eksplorasi pengetahuan pada jaman dulu kala kita di bantu perpustakaan / klipping
memperolehmanfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003) menggariskan pentingnya Pertanyaan filosofis yang akan kita bahas adalah untuk apa pendidikan Sekolah Dasar
Fast Money. Untuk mengetahui apa pengaruh perkembangan teknologi terhadap pendidikan, kita perlu melihat sejarah perkembangan teknologi pendidikan di masa lalu. Bagaimana kita bisa menarik simpulan dari perkembangan teknologi pendidikan di masa lalu itu, bagaimana dunia pendidikan merespons perkembangan teknologi dan poin penting apa yang telah terjadi dan berhasil dimanfaatkan dengan baik. Tak sedikit, perkembangan teknologi digital telah membentuk sejarah teknologi pendidikan. Namun, mengetahui sejarah teknologi pendidikan berguna hanya jika kita menerapkan apa yang kita ketahui tentang masa lalu untuk keputusan dan tindakan di masa depan. Apa yang telah kita pelajari dari lebih dari 60 tahun penerapan teknologi pada masalah pendidikan yang dapat meningkatkan strategi kita sekarang? Poin-poin berikut adalah di antara yang paling penting Tidak Ada Teknologi Yang Menjadi Obat Mujarab Untuk Pendidikan Harapan besar untuk produk seperti Logo dan program seperti BYOD dan MOOCs telah mengajarkan pada kita bahwa bahkan sumber daya teknologi terkini yang mumpuni tidak menawarkan solusi yang cepat, mudah, atau universal. Materi dan strategi berbasis komputer biasanya merupakan alat dalam sistem yang lebih besar dan harus diintegrasikan secara hati-hati dengan sumber daya lain dan dengan kegiatan guru. Perencanaan harus selalu dimulai dengan pertanyaan penting, Kebutuhan khusus apa yang guru dan siswanya perlukan dari sumber daya apa pun yang dapat penuhi? Sumber daya ini termasuk teknologi pendidikan. Jadi, tidak ada satu pun teknologi yang mampu menjadi jawaban kebutuhan semua guru dan siswa. Secanggih apa pun teknologi tetaplah buatan manusia yang tidak akan pernah sempurna. Apalagi tidak semua guru dan siswa mampu menguasai semua teknologi itu. Guru Bukanlah Pengembang Teknologi Pendidikan Di era komputer mikro, beberapa perusahaan pernah mencoba untuk memasarkan sistem pemrograman yang memungkinkan guru dapat membuat materi mereka sendiri, tetapi sistem seperti itu tidak pernah diadopsi secara luas. Mengajar adalah salah satu pekerjaan yang paling memakan waktu dan tenaga di masyarakat kita. Dengan banyaknya tuntutan waktu, sebagian besar guru tidak dapat diharapkan untuk mengembangkan perangkat lunak atau membuat bahan ajar berbasis teknologi yang kompleks. Penerbit, pengembang sekolah atau pemerintah, bahkan personel guru dalam proyek yang didanai biasanya memberikan kontribusinya dalam pengembangan teknologi pendidikan secara bersama-sama dalam porsinya masing-masing. Artinya harus ada kesinambungan dalam bekerja sama mengembangkan teknologi pendidikan. Hal ini tampaknya tidak akan berubah di masa depan, bahkan untuk pendidikan jarak jauh PJJ atau materi pembelajaran digital. Mungkin secara teknis hasilnya memang tidak sesuai dengan yang keinginan ideal dan memecahkan lebih banyak masalah, namun akan berkembang menjadi lebih baik dari waktu ke waktu bila semua pihak terus berkontribusi. Pepatah populer mengatakan bahwa teknologi saat ini adalah fiksi ilmiah masa lalu. Tapi fiksi ilmiah juga menunjukkan kepada kita bahwa teknologi membawa perubahan yang diinginkan, sekaligus tidak diinginkan. Misalnya, akses yang lebih banyak ke ponsel dan tablet di ruang kelas berarti komunikasi dan informasi online semakin banyak tersedia. Sudah jamak kita dengar bahwa pembelajaran online menggunakan hp turut mendorong siswa untuk semakin lebih banyak bermain gim. Komunikasi memang selalu disertai potensi negatif, dan informasi yang tersedia tidak semuanya bermanfaat. Cakrawala teknologi baru memperjelas bahwa inilah saatnya untuk menganalisis dengan cermat pengaruh perkembangan teknologi terhadap pendidikan, karena selalu ada implikasi dari setiap keputusan implementasi teknologi baru. Teknologi yang lebih baik menuntut kita menjadi konsumen yang kritis atas kekuatan dan kemampuannya. Kita harus bertanggung jawab untuk memutuskan fiksi ilmiah mana yang menjadi kenyataan. Teknologi Berubah Lebih Cepat Dari Yang Bisa Diikuti Guru Sejarah dalam bidang kemajuan teknologi pendidikan telah menunjukkan bahwa sumber daya dan metode yang diterima untuk menerapkannya akan berubah, sering kali dengan cepat dan dramatis. Pengaruh perkembangan teknologi pada pendidikan bisa terjadi sangat cepat dan signifikan. Sering kali guru tidak mampu untuk mengimbangi perubahan ini. Hal ini memberikan beban khusus pada guru yang sudah bekerja keras untuk terus mempelajari sumber daya baru dan mengubah metode pengajaran mereka. Telah lewat masanya ketika seorang guru masih dapat mengandalkan handout, pekerjaan rumah, atau catatan kuliah yang sama dari tahun ke tahun. Pendidik mungkin tidak dapat memprediksi masa depan teknologi pendidikan, tetapi mereka tahu bahwa teknologi tersebut akan berbeda dari saat ini. Artinya, mereka harus mengantisipasi dan menerima keniscayaan perubahan dan kebutuhan akan investasi waktu yang berkelanjutan. Kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus bagi para pemangku kebijakan. Alih-alih harus menambah beban kerja guru, mereka justru harus mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan diri agar tidak tertinggal oleh gerbong perubahan. Sudah saatnya guru diberikan kesempatan dan modal untuk berkembang lebih jauh lagi agar tidak semakin tertinggal oleh kecepatan perubahan dunia. Teknologi Lama Masih Bisa Bermanfaat Teknologi pendidikan merupakan bidang yang sangat rentan terhadap mode. Dengan sedikit waktu dan sumber daya yang didedikasikan untuk keberhasilan pembelajaran, siapa pun dapat mengusulkan perbaikan dramatis. Ketika mereka gagal dalam menerapkannya, pendidik beralih ke mode berikutnya. Misalnya sebuah pendekatan yang gagal memecahkan masalah nyata, dan mengalihkan perhatian dari upaya untuk menemukan solusi yang sah. Guru terkadang membuang metode yang berpotensi tetapi tunduk pada harapan yang tidak realistis. Masa lalu telah menunjukkan bahwa guru harus berhati-hati dan mencari apa yang telah berhasil di masa lalu untuk memandu keputusan mereka dan mengukur harapan mereka di masa kini. Praktik pendidikan cenderung bergerak dalam siklus, dan metode “baru” sering kali merupakan metode lama dalam “bungkus” baru. Singkatnya, guru harus memiliki banyak informasi dan pengalaman yang terkait dengan penerapan teknologi pendidikan. Guru Selalu Lebih Penting Daripada Teknologi Para pengembang sistem komputer instruksional pertama di tahun 1960-an meramalkan mereka akan menggantikan banyak posisi guru. Beberapa pendukung metode pembelajaran jarak jauh saat ini membayangkan dampak yang sama pada pendidikan di masa depan. Namun, guru yang baik selalu lebih penting dari teknologi. Salah satu alasan utamanya adalah ketika setiap kali teknologi baru diperkenalkan ke masyarakat, harus ada tanggapan manusia yang menyeimbangkan. Semakin tinggi teknologi, maka semakin banyak sentuhan keahlian tingkat tinggi dibutuhkan. Kita membutuhkan lebih banyak guru yang memahami peran teknologi dalam masyarakat dan pendidikan, yang siap memanfaatkan kekuatannya, dan yang menyadari keterbatasannya. Dalam masyarakat yang semakin berteknologi, kita membutuhkan lebih banyak guru yang paham teknologi dan berpusat pada anak. Demikianlah ringkasan kami tentang pengaruh perkembangan teknologi pada pendidikan. Semoga bermanfaat
Masalah Masalah Dalam Penerapan Teknologi Pendidikan – Mengajar semakin hari semakin menantang bagi guru karena terjadi dalam lingkungan yang mencerminkan beberapa masalah masyarakat. Menggunakan teknologi digital dalam pembelajaran membuat situasinya semakin kompleks. Apalagi ternyata banyak sekali dampak negatif teknologi yang diterapkan dalam pendidikan. Terlepas dari manfaat positif yang memang harus kita akui, setiap guru atau siapa pun yang terkait wajib tahu masalah masalah apa saja yang mungkin muncul dalam penerapan teknologi pendidikan. Untuk mengintegrasikan teknologi dengan sukses ke dalam pembelajaran peserta didik, pendidik harus mengenali dan bersiap untuk bekerja di lingkungan ini dengan semua seluk-beluk dan kompleksitasnya. Beberapa masalah penting yang mungkin dan implikasinya terhadap tren teknologi dalam pendidikan akan kita bahas secara ringkas di sini. Setidaknya ada empat bidang masalah penerapan teknologi dalam pendidikan, yaitu bidang sosial, pendidikan, budaya, dan hukum. MASALAH-MASALAH SOSIAL Penggunaan teknologi memang sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah masyarakat, namun sekaligus juga menciptakan serangkaian masalah baru. Sistem sekolah telah menyadari bahwa masalah sosial berdampak pada misi setiap sekolah dan suasana kelas serta harus ditangani dengan kebijakan dan program pendidikan yang terencana dan berkelanjutan. Langkah ini penting untuk membuat guru dan siswa menyadari masalah ini dan untuk membatasi kemungkinan dampak negatifnya. Masalah masalah sosial dalam penerapan teknologi pendidikan meliputi Masalah Privasi Teknologi Global Positioning System GPS yang dikombinasikan dengan fitur perangkat lunak ponsel memungkinkan untuk menunjukkan dengan tepat lokasi siapa pun secara tepat dan dapat mengkomunikasikan banyak informasi pribadi kepada orang lain, biasanya tanpa sepengetahuan pengguna. Beberapa pihak telah mengecam penggunaan identifikasi frekuensi radio RFID oleh sekolah untuk melacak kehadiran dan keberadaan siswa sebagai gangguan terhadap privasi. Selain itu, jaringan sosial, yang secara keliru diyakini sebagai sesuatu pribadi, sering kali membuat informasi pribadi terekspose ke publik. Teknologi baru seperti Google Glass adalah perangkat yang memungkinkan digunakan untuk merekam video atau gambar tanpa sepengetahuan orang lain. Masalah Kesehatan Potensi masalah seperti gangguan pendengaran akibat penggunaan headphone yang berlebihan atau ketegangan mata karena terlalu lama menatap layar digital harus dipelajari dampak negatifnya pada siswa. Waktu yang dihabiskan untuk bermain video game dan kerja menggunakan komputer sudah pasti mengurangi waktu aktivitas fisik yang lebih kompleks, yang dapat menyebabkan obesitas dan penurunan kebugaran. Ketakutan Penyalahgunaan Teknologi Kaum muda merasa bahwa mereka unggul dalam multitasking, atau melakukan beberapa aktivitas pada saat yang bersamaan. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa praktik tersebut berdampak negatif pada keakuratan dan retensi informasi. Terlebih bisa mengakibatkan sesuatu yang sangat berbahaya atau berisiko tinggi. Misalnya mengirim pesan SMS atau bertelepon saat mengemudi telah terbukti menjadi ancaman serius bagi keselamatan publik. Penggunaan ponsel selama sekolah dapat mengganggu kegiatan belajar dan bahkan dapat digunakan untuk menyontek saat mengerjakan tugas sekolah atau ujian. Kaum muda sering kali tidak menyadari bahwa penggunaan ponsel mereka tidak bersifat pribadi dan, oleh karena itu, tidak ragu untuk mengirimkan foto atau pesan eksplisit, sebuah praktik yang dikenal sebagai sexting. Risiko perilaku online. Waktu yang dihabiskan di jejaring sosial sering kali mengurangi waktu belajar. Siswa sering kali tidak menyadari bahwa panitia penerimaan perguruan tinggi meninjau dan mempertimbangkan informasi di situs jejaring sosial siswa. Di dunia kerja pun demikian, panitia procurement sudah pasti mempertimbangkan jejak digital calon karyawan. Guru yang memiliki akun media sosial misalnya Facebook sangat terbuka kemungkinannya akan mendapat kritik atas kiriman pribadi dan komunikasi yang keliru dengan siswa. Cyberbullying, atau pelecehan online di jejaring sosial, juga sangat mungkin dialami oleh siswa maupun guru. Malware, Virus, Spam, dan Peretasan Masalah masalah penerapan teknologi pendidikan juga bisa datang dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan celah-celah teknologi digital. Misalnya menggunakan malware atau peretasan. Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak, menghancurkan, mengganggu operasi, atau memata-matai pengoperasian komputer. Sedangkan Virus merupakan sejenis malware, yaitu program yang ditulis secara khusus untuk merusak atau merusak program, data, dan / atau perangkat keras. Termasuk di dalamnya adalah worm dan trojan horse. Spyware adalah malware yang secara diam-diam mengumpulkan informasi yang disimpan di komputer seseorang dan dapat mengumpulkan alamat, sandi, dan nomor kartu kredit untuk digunakan untuk pencurian identitas. Komputer dapat ditanamkan dengan program yang memungkinkan kontrol dari luar tanpa sepengetahuan pemiliknya. Spam adalah pesan email yang tidak diminta atau postingan situs web, datang dengan frekuensi sedemikian rupa sehingga mengganggu kerja komputer. Sekolah dan perguruan tinggi telah mendedikasikan sumber daya yang cukup besar untuk memblokirnya. Pengguna komputer terkadang tanpa disadari menanggapi upaya phishing, atau email yang secara tidak benar mengklaim sebagai bisnis yang sah untuk mengumpulkan informasi pribadi yang akan digunakan untuk pencurian identitas. Misalnya, seorang guru mungkin mendapatkan pesan yang mengaku dari departemen teknologi informasi distrik sekolah, meminta semua pengguna untuk memperbarui catatan mereka dengan kata sandi dan informasi lainnya. Jika guru memberikan informasi ini ke lokasi yang ditentukan, “phisher” mendapatkan akses ke akun guru, yang mungkin berisi banyak informasi pribadi. Kasus ini sudah sering dilaporkan terjadi di Indonesia. Para penjahat bisa saja meretas akun media sosial guru atau pejabat lembaga pendidikan untuk menipu korbannya dengan menggunakan nama orang lain. Tren sistem pendidikan terkait dengan tren teknologi dan masyarakat. Beberapa jenis masalah masalah dalam penerapan teknologi pendidikan memiliki implikasi khusus pada bagaimana teknologi digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran. Di antaranya adalah Kurangnya Pendanaan Teknologi Kemerosotan ekonomi belakangan, baik karena Covid-19 atau siklus ekonomi sama-sama mengakibatkan berkurangnya dana pendidikan, yang juga berarti lebih sedikit dana yang tersedia untuk perangkat keras teknologi, perangkat lunak, dan pelatihan. Penurunan ini terjadi pada saat biaya teknologi sedang meningkat. Penerapan teknologi dalam pendidikan tentu saja membutuhkan dana, dan terkadang tidak sedikit. Terutama dalam pengaplikasian teknologi terbaru atau penggunaan yang lebih masif. Misalnya saja pembelajaran online akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini telah memaksa semua pihak menyisihkan dana untuk kebutuhan teknologi pendidikan. Akuntabilitas Guru Dan Siswa Penekanan akuntabilitas mendorong tren ke arah penggunaan teknologi dengan cara yang membantu guru dan siswa lulus ujian dan memenuhi standar yang disyaratkan KKM, daripada mendukung strategi pengajaran yang lebih inovatif. Guru ragu untuk menggunakan teknologi kecuali jika memang tidak mendukung peningkatan capaian pembelajaran. Literasi Digital Meningkatnya peran teknologi di semua bidang masyarakat kita membuatnya semakin penting bagi siswa untuk menjadi konsumen sumber daya teknologi yang cerdas dan menunjukkan digital citizenship atau penggunaan sumber daya teknologi dengan cara yang aman, bertanggung jawab, dan legal. Tanggung jawab untuk pengajaran ini biasanya berada di sekolah. Perdebatan Tentang Penerapan Terbaik Para pendidik masih saja terus memperdebatkan peran yang tepat dari metode tradisional yang diarahkan oleh guru versus metode berbasis inkuiri yang berpusat pada siswa. Penggunaan teknologi yang diarahkan oleh guru yang telah lama digunakan dan tervalidasi dengan baik dapat memenuhi standar konten, tetapi banyak pendidik yang melihatnya sebagai ketinggalan jaman. Metode konstruktivis berbasis inkuiri dianggap lebih modern dan inovatif, tetapi kurang jelas bagaimana metode tersebut dapat digunakan sesuai standar yang diperlukan untuk menunjukkan akuntabilitas guru dan siswa. Ketergantungan Pada Pembelajaran Online Semakin banyak pembelajaran virtual yang ditawarkan, dan sekolah virtual sudah mulai menjadi bagian utama dari pendidikan di dunia. Meskipun gerakan ini telah meningkatkan akses ke pembelajaran dan perkuliahan berkualitas tinggi, tidak semua siswa memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakannya, bahkan jika mereka mendapatkan akses. Ke Halaman Selanjutnya… masalah masalah dalam teknologi pendidikan Pages 1 2
pertanyaan tentang teknologi pendidikan